Adik Kelas
Hujan
deras mengguyur kota Ngawi. Hari itu tepat tanggal 21 Juni, hari dimana si Alyd
lahir di muka bumi. Seperti janji si Adik kelas hari kemarin untuk memberikan
surprise kepadanya. Adik kelas itu bernama Jaya. Ia begitu ngefans dengan si
Alyd. Sampai-sampai ia rela basah kuyup untuk sekedar memberikan hadiah untuk
si Alyd, setangkai mawar merah dan coklat terlilit pita merah.
“Mbak aku didepan kos sekarang” bunyi SMS si Adik kecil. Mata
si Alyd terbelalak. Bagaimana tidak kaget? hari itu guntur bergelegar diiringi
hujan deras.
“Ngapain?” balas si Alyd
“Udah keluar sekarang aku mau ngomong sama Mbak, cepetan”
“Ini anak kecil nyuruh-nyuruh orang gedhe” kata si Alyd
ngedumel sendiri.
Alyd keluar, senyum si
Adik kecil Jaya merekah. Tubuhnya basah kuyup. Sesekali ia mengusap mukanya.
“Ada apa? Situ mau sakit ya? Ndak tahu hujan kamu?” kata si
Alyd sedikit membentak. Si Adik Jaya diam. Ia menundukkan padangannya.
Sementara si Alyd mencoba meneduhinya dengan payung yang ia bawa meski
sebenarnya sudah tak ada guna lagi.
Si
Adik kecil mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya “Mbak Happy Birthday ya”
katanya dengan mengacungkan coklat kearah si Alyd. “Ndak lucu tahu, kamu kira
aku bakalan suka dengan kamu bela-belain ke kost dalam kondisi seperti ini?”
celoteh si Alyd. Sementara sii Adik diam.
“Udah sekarang mendingan Adik pulang, besok tuh adik musti
masuk sekolah, kalau sakit siapa yang bingung? Terimakasih hadiahnya” kata si
Alyd ketus, kemudian ia berbalik hendak masuk ke kost. Tiba-tiba tangannya
ditarik oleh si Adik. Seeet.
“Apa-apa an sih?” kata sih Alyd
“Mbak kenapa ndak sadar-sadar sih!” kata si Adik dengan wajah
masih tertunduk dan tangan menarik si Alyd (sinetron banget) hehehe. “Aku
kesini tuh cuma mau bilang aku suka sama mbak, itu aja ndak lebih” kata si
Adik.
Mata si Alyd terbelalak. Hujan masih deras. Guntur sesekali
mengelegar. Saat itu persis banget kayak drama
di TV-TV. Hahahaha.
“Apa maksud adik?” tanya Alyd oon.
“Aku suka sama mbak” kata si Adik sambil memberikan mawar yang
telah layu karena kehujanan.
Si Alyd tersenyum geli
melihat sang mawar yang tak sanggup berdiri tegak.
“Lain kali kalau mau kasih mawar di kasih plastik atau kotak
ya, biar bisa berdiri dan ndak rontok gini” sindir si Alyd
Si Adik tersenyum.
“Udah buruan pulang udah jam 21 lebih nih, mau di bunuh pak RT kamu?” perintah
Alyd bawel. Si Adikpun masih ngeyel tingkat dewa, “Trus kepastianya mbak?”
katanya. “Ndak ada kepastian kamu tetep adik ku yang paling ganteng, Ok! Thank
untuk coklat dan bunganya ya” kata Alyd dengan entengnya.
Akhirnya si Adik kecil pun pulang dengan tangan hampa.
Cintanya mengalami penolakan. Namun ia tetap bahagia pasalnya semenjak kejadian
itu ia sering di ajak si Alyd kemana-mana, di jadikan tukang ojek maksudnya.
Tapi dia Fun dan si Alyd sangat diuntungkan dengan kehadiran si Adik kecil.
Masa SMK masa keemasan si Alyd tentang percintaan dengan adik
kelas. Bukan percintaan sebenarnya tapi perojekan. Hihihi. Bukan kali itu saja
si adik kecil menyatakan cintanya pada Alyd tapi udah 33 kali. Dan yang
terakhir baru diterima si Alyd pasalnya saat itu si adik benar-benar nekad dan
dalam kondisi sakit pula. Karena kasihan akhirnya si Alyd terima saja. Maaf ya
Adik... hehehe.
Catting :
“Cinta itu adalah
kekuatan. Cinta itu adalah pengorbanan. Cinta itu adalah pembelajaran. Belajar
menghargai dan dihargai. Cinta itu suci dan tidak berhak untuk dinodai. Jika
kita tak sanggup menjaga kesucian cinta maka janganlah sesekali bercinta”
Comments
Post a Comment