Posts

Showing posts with the label Inspirasi

Panas Hati

Image
Panas hati atau biasa kita menyebutnya dengan I-R-I adalah salah satu sikap tidak mampu menerima atas apa yang dilakukan, didapat, dan diperloleh saudara kita. Pernah merasa? Ah, saya sering sekali. Nah lho?! Bolehkah kita ber-panas hati? Tentu SANGAT BOLEH!. LOH??? Hampir setiap hari saya berpanas hati terhadap mereka yang dengan ringannya memberikan apa saja yang dipunya. Suatu   hari ini ketika saya mengikuti sebuah acara. MC menginformasikan bahwa yayasan sedang membangun cabang baru namun masih kekurangan beberapa peralatan dan material, jika ditotal kira-kira 30sekian juta. Juta bukan ribu. Dengan tanpa babimu ada salah satu peserta yang tidak mau disebutkan namanya mentransfer sejumlah uang yang jumlahnya melebihi perkiraan MC tadi ke rekening yang ditampilkan di layar. Masyaallah. Lagi, saya sering menemui mereka yang terbatas dari segi ekonomi, namun masih sempat membawa bungkusan nasi kemudian dibagi-bagi untuk pemulung, tukang becak, dan kawan-kawannya.

Mempositifkan Fikir Dalam Hidup

Image
Gula itu manis, kopi itu pahit agar lebih berasa maka perlu perpaduan keduanya. Sama kayak hidup, kalau bahagia mulu kayaknya gak seru, perlu belokan dan tanjakan biar kitanya yang jalanin hidup lebih mateng.   Mateng lho ya jangan sampek 'kendalon' kalau bahasa jawanya. Ntar jadinya gak enak.   Bukankah   jalan tol juga ada belokannya??? Kadangkala kita mengeluh tetang ketidak enakan hidup. Bahkan tidak jarang kita mencerca Allah. “Allah tak sayang lagi sama aku”, “Allah tidak sudi mengabulkan doa ku” , “Ngapain sholat dan ibadah toh Allah juga gitu-gitu aja sama kita” Astaqfirullah. Tidak sadarkah kita kalau ucapan kita dapat membuat Allah murka? Tidak sadarkah kita nafas yang kita hirup setiap hari pemberian-Nya? Mata, hidung, kaki, dan tetek bengek laiinya bukankah ini pinjaman? Masih mau bilang Allah gak sayang sama kita? Istiqfar broo. Jangan sampai masalah kecil yang kita hadapi lantas membuat kita lupa akan nikmat Allah. Jangan sampai lantaran hati mulai terteka