MEDIA HUMAS
1. Iklan
Secara umum iklan merupakan
berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yg ditawarkan. Dr. Zainal Mukarom dalam bukunya manajemen public Relation (2015) menyebutkan bahwa
iklan dibagi menjadi dua yaitu iklan sebagai marketing dan iklan sebagai alat
humas. Dikatakan sebagai marketing apabila pesan dari iklan yang ditampilkan
berupa PRODUK yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan (iklan jasjus, panasonic, oreo, dll), dikatakan sebagai alat
humas jika iklan tersebut membawa pesan yang berkaitan dengan PERUSAHAAN (iklan BPJS, iklan
Universitas, iklan Disnaker, dll).
Rhenald Kasali dalam Manajemen Public Relation (1994) menyebutkan iklan korporat. Iklan korporat
dapat dikatakan sebagai iklan yang tidak secara langsung menampilkan produk,
melainkan lebih menampilkan “sosok” produsen. Iklan jenis ini lahir dari adanya
hasil riset yang menunjukkan bahwa perilaku konsumen sebagian didorong oleh
citra atau reputasi produsen.
Iklan dibedakan menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
a) Public Relation Advertising
Adalah iklan yang ditujukan kepada
masyarakat dengan tujuan menjelaskan tentang suatu hal yang menyangkut
pelayanan. Sifat pesannya adalah
informative atau sekedar pemberitahuan melalui media massa. Keuntungan iklan
jenis ini adalah mengurangi kesalahan petugas humas dalam menyampaikan hal-hal
yang mungkin belum dikuasai.
b) Institutional Advertising
Iklan bertujuan
untuk memperkuat image dan awareness (kesadaran).
Pesan-pesan yang disampaikan cenderung lebih filosofi. Keuntungan jenis iklan
ini adalah menjadikan perusahaan tampil lebih “berwibawa” dan mengesankan
“kebesarannya”.
c) Corporate Identity Advertising
Iklan yang menampilkan beberapa identitas perusahaan yang
terdiri dari grafik, logo, warna identitas, nama perusahaan, dan desain fisik
lainnya. Jenis iklan ini bisanya digunakan bila perusahaan ingin menyampaikan
adanya perubahan identitas. Keuntungan iklan ini adalah dapat mempermudah
masyarakat mengenal dan mengingat perusahaan.
d) Recruitmen Advertising
Iklan yang
bertujuan untuk merekrut pegawai/karyawan baru. Bentuk, ukuran,
desain, penggunaan kata dan kejujuran dalam iklan lowongan pekerjaan menjadi
pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk menilai reputasi perusahaan.
Praktisi humas yang care terhadap terbentuknya image
perusahaan seharusnya dilibatkan dalam proses pembuatan iklan. Begitu pula
perusahaan dapatmembuat dan merancang iklan yang membawa pesan image tertentu
tentang perusahaannya secara elegan.
2. Pameran
Selain iklan, pameran juga digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan humas. Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri mupun
organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang
baik. Pembukaan pameran yang biasanya dengan upacara dan mengundang beberapa
pejabat atau tokoh masyarakat akan mengundang kedatangan pers.
Bagian humas
dapat juga memanfaatkan pameran untuk menyebarkan sebanyak mungkin publikasi
melalui kartu, display, booklet, leaflet
tentang perusahaan. Stand
pameran mencerminkan perusahaan, penjaga stand harus mencerminkan budaya organisasi, bahan-bahan pameran yang mencerminkan
kualitas produk, dan sebagainya.
3. Media
Internal
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, merupakan suatu
terbitan yang ditujukan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan),
berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up, tujuannya untuk menciptakan kondisi yang
well informed dan membina loyalitas
antara karyawan dengan perusahaan. Terbitan Ing-griya dapat juga sebagai media
publikasi tersendiri bagi perusahaan di kalangan eksternal publik.
4. Fotografi
Kekuatan gambar (foto) melebihi kata-kata. Selalu
memberi dampak otentik. Dalam humas sangat diperlukan sebagai
bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun untuk kepentingan
arsip/dokumentasi. Foto yang digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang
lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan terjaganya image perusahaan.
5. Film
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi,
riset dan sebaginya. Tidak hanya film dokumenter, film ceritapun merupakan
media yang efektif. Dewasa ini melalui media televisi, film-film profesi
bermunculan dan membawa misi mengangkat citra profesi tertentu. Tujuan
film-film adalah membentuk image positif.
6. Pers
Termasuk dalam kelompok media massa adalah radio,
televisi, surat kabar, majalah, dan buku. Media massa yangmempunyai sifat
serempak, dapat menjangkau khalayak luas dan priodik menjadi perhatian yang
“agak berlebihan” bagi praktik humas. Banyak perusahaan yang khusus membentuk
bagian humas atau mengangkat petugas humas untuk keperluan hubungan media massa
ini. Beberapa kegiatan yang dilakukan huumas dalam hubungan ini adalah jumpa
pers, perss tour, press clipping. Humas juga dapat memposisikan pers sebagai
sumber informasi dan evaluasi.
Terimakasih
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDelete