Posts

Showing posts with the label Catatan Si Alyd

Gincu & Dempul Simpul Kedewasaan

Image
Gincu perona bibir yang sekarang sedang tren dikalangan remaja, tidak hanya anak kuliahan saja bahkan anak sekolah tingkat menengah pertama dan atas sudah merambahnya. Dempul pelapis dan menyamar muka dari kekusaman akibat kerasnya keadaan hehehe, ini juga sudah merambah di dunia kebayian (halah bahasa apa ini). Miris ketika melihat kondisi remaja kita saat ini yang sibuk memperbaiki muka lantas lupa pada hal yang menjadi fokus utama. Pendidikan. Betapa banyak siswa SMP SMA yang sekarang ini sedang asik coba-coba memakai perona bibir biar dikata kekinian. Betapa banyak siswa kita yang sibuk memoles wajahnya dengan DEMPUL agar jerawat atau kusam diwajah hilang tersamarkan. Betapa banyak sebagian dari kita yang menghabiskan banyak waktu di depan cemin hanya untuk sekedar memoles wajah agar kelihatan menarik dan menawan. Coba telisik lagi, berapa lama waktu yang dibutuhkan? kemudian bandingkan dengan waktu kita bermunajad dengan Sang Pemilik dan Pemberi rupa ini? Banyakkan mana??

Beda...

Image
Kita memang beda meskipun kita dari rahim yang sama, Kita memang beda meskipun kita dari seorang ibu yang sama, Lihat saja beda usia kita terpaut 15 tahun. Sangat jauh bukan? Maka tak heran jika saya berjalan atau sekedar menemani beliau belanja dikira anak pertama dari berdua (itu anak kecil samping saya kedua yang saya maksud), Maka tak heran jika ketika kita keluar sekeluarga ibu, dikira nenek saya.... Kita memang beda dari cara berfikir dan berprinsip hidup, Jika beliau lebih tegas dan disiplin akan waktu maka saya sebaliknya Jika beliau lebih rasional dalam bersikap maka saya sebaliknya Ibarat warna beliau merah dan saya masih abu-abu (tak jelas) Ditanya asam manisnya kehidupan? Beliau ahlinya Ditanya masalah percintaan? Beliau pakarnya Ditanya masalah perdagangan? Beliau masternya Ia, Beliau master dari segala master yang terkadang saya sangat iri padanya Beliau adalah saudara, kakak, guru, dan master dalam hidup saya Yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan

Saya Menolaknya

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha dari Segala Maha Semoga ini adalah keputusan terbaik dari yang baik. Bismillah. Beberapa hari yang lalu saya apply kerja disebuah media terbesar di Indonesia. Tribunnews. Selang beberapa hari tidak sampai tiga hari saya mendapat kabar bahwa saya masuk kriteria reporter yang mereka cari. Senang? Jelas ini adalah passion saya. Ini adalah pekerjaan yang sudah membesarkan nama saya ketika menjadi mahasiswa dulu. Ini adalah pekerjaan yang dengannya saya mampu mendapatkan pundi-pundi rupiah berbuah tablet yang saya pegang hingga sekarang. Ini adalah hobi dan dunia saya. Pepatah mengatah pekerjaan terbaik adalah hobi yang berbuah bayaran. Tapi ada yang aneh hari ini, jika biasanya ketika saya mendapat panggilan kerja langsung prepare dan lanjut capcus ini tidak. Ada semacam ganjalan dan sesuatu yang harus dipikirkan matang-matang. Namun saya tidak tahu apa itu. Bimbang terus berselimut. Kabar gembira yang saya dapat pukul 09.

BIANG KEROK

       Kerokan atau kerikan merupakan perpaduan antara 2 tangan manusia yang di tengahi oleh sekeping koin kecil. Daruukk daruukk itulah suara kas kerok-an. Di kota si Alyd, di Ngawi sono kerokan disinyalir dapat menyembuhkan orang yang sedang masuk angin. Kok bisa?? Menurut hasil penelitian Prof. Dr. Hj. Alyd, S.Pd., M.Pd. (hahaha banyak banget gelarnya kurang satu tuh Alm. Alias almarhum :D) gaya gesek yang di hasilkan pada kerokkan bisa membuang angin yang masuk ke dalam tubuh melalu pori-pori yang telah dibuka oleh gesekan tersebut (ngawut banget ^_^).        Waktu itu si Alyd sedang asik-asiknya bercinta dengan si LepLyd alias Lepi si Alyd.        “Lyd bisa tulungin Mas ndak?” pinta si mas        “Ndak” jawab si Alyd ketus tanpa melirik sekalipun ke Mas.        “Ya elah Lyd, darurat Lyd...Please!!” Alyd masih bersikukuh dengan prinsipnya. Si Mas terus merengek. Karena geram si Alyd pun menanggapi rengekan si Mas.        “Kerokin gue Lyd” Jawabnya santai diirin

Uang Rayap 1

Beberapa hari terakhir Si Alyd mendapatkan uang yang sangat fenomenal. .#Alay hehe. Bagaimana tidak fenomenal, 3 lembar uang yang nominalnya tidak sedikit tergrototi oleh rayap. Bayangkan jika kalian memiliki uang Rp 100.000,- Rp 20.000,- , Rp 10.000,- tapi Sobek akibat di gerogoti rayap??? sama aja boong kan?? #NGEnes Dasar orang yang namanya Alyd, dia ceroboh dan tidak terliti, setiap kali mendapatkan uang kembali, langsung aja dimasukin dompet tanpa memikirkan bentuk dan kondisi uang. Alhasil sampai rumahpun baru sadar jika uang yang diterima 'cuwil' di pucuk bawah (pucuk kog bawah?). Dan sampai sekarang salah satu uang rayap itu pun masih nangkring dengan riang di dompet si Alyd. But, yang 2 saudaranya sudah berhasil si Alyd musnahkan, jadi guys, ada cerita menggelikan ketika si Alyd mencoba untuk memusnahkan tuh uang rayap, ceritanya begini: Kala hujan turun rintik rintik, seorang anak muda sebut saja namanya Alyd hendak pergi ke suatu tempat sebut saja kampus hehe

TRAGEDI TSIRO

Bulan Juli, menurut hipotesis si Alyd merupakan bulan kehamilan masal.   Pasalnya hampir separuh dari warga RT 9 RW 2 Desa Banyubiru Dusun Jenak Pasambi berperut buncit.   Awalnya si Alyd mengira kalau satu kampung mengidap kembung masal, tapi dugaan itu terbantahkan oleh statement abahnya yang mengetahui bahwa mayoritas warganya hamil tua dan seperempatnya hamil tua (memang desa produktif dalam pencetakan bayi, ^_^). Karena masih penasaran dengan fenomena ganjil ini, si Alyd sore itu mengajak Abahnya untuk berdiskusi. “Bah Alyd heran kenapa sih banyak warga yang perutnya buncit? Kemarin Alyd duga ada wabah kembung masal, ternyata salah, lantas apa penyebab dari kebuncitan mereka Bah? Alyd bingung” katanya sambil garuk-garuk kepala.        “Emang siapa aja yang perutnya buncit dek?” tanya si abah tenang.        “Pertama Pak Tukijan, trus bulek Minah, trus mbak Ranti Cs (maksudnya kumpulan pengantin baru berbandan buncit), trus Pakde Nardi, trus Abah, hehehe” Abah meliri

BOTAK

       Malam itu si Alyd sedang ngajarin Matematika si adik (emang bisa?? Nilai loe aja ndak pernah 10, jangan kan 10 lulus aja udah sukur ^_^) pasalnya sejak kecil Alyd sangat anti dengan pelajaran yang berbau angka. Baginya melihat angka layaknya melihat moster yang hendak menerkamnya. Oleh karena itu nilai matematika, akuntansi, statistika, dan mata pelajaran yang ada banyak angkanya pasti ancur. Beda halnya dengan kakaknya yang selalu juara dalam bidang perangkaan. Makanya sang Abah selalu membanggakan dan membandingkannya dengan sang kakak yang selalu sempurna dalam pelajaran yang berbau angka. Karena itu si Alyd ingin menunjukkan pada Abah bahwa dia mampu walaupun ancur dalam perangkaan setidaknya berani ngajarin adek (jelas aja berani, orang kelas 3 SD, paling juga tambah, kali, bagi hehehehe).        “Nih kerjain” perintah si Alyd pada si Adik. Sambil manyun si Adik meraih kertas dari Alyd. Sejam kemudian si adik mengembalikan kertas itu pada Alyd.        “Kok cepe