Mempersiapkan Habis Kontrak
Pak Joni adalah kepala rumah tangga dari satu istri dan 3
anaknya. Dia juga sebagai karyawan disalah satu perusahaan ternama di Jawa
Tengah. Gajinya lebih dari cukup. Cukup untuk beli susu si kecil, cukup untuk
kredit motor, cukup untuk beli baju istri dan ketiga anaknya. Pokoknya cukup
diatas cukup. Sepintas seperti keluarga idaman setiap orang. Surga dunia.
Akan
tetapi ada satu titik kebahagiaan yang terlupa oleh pak Joni. Ada pazel bahagia
yang lupa pak Joni pasang. Tabungan. Simpanan. Iya setiap gajian tiba pak joni
dan keluarga hampir membahagia dengan aneka kebutuhan fashion dan hiburan diri.
Beli ini beli itu. Liburan kesana liburan kesini. Hingga suatu ketika pak Joni
menjadi salah satu korban PHK perusahaan. Gaji hidup yang semula kecukupan menjadi terbalik
180 derajat. Kaget? Jelas, frustasi, semoga tidak sampai bunuh diri.
Berangkat
dari kisah pak joni, ada hal menarik yang ingin saya sharingkan disini yaitu
tentang masa habis kerja. Bisa karena mengundurkan diri, PHK, atau habis
kontrak yang tidak dapat lagi diperpanjang. Harusnya sebelum hal itu terjadi
kita antisipasi. Kata orang tua dulu sedia payung sebelum hujan. Agar prahara
datang kita tidak kejang-kejang.
Ini
masih soal pekejaan. Bagaimana jika kontrak hidup kita yang habis? Kontrak
hidup? Iya, bukankah sebelum kita lahir
dibumi, kita mengadakan kontrak kerja dengan Sang Pencipta? Disitu telah
tertulis berapa lama umur kita, hidup kita, rejeki kita, hingga jodoh kita.
Ingat? Nah, masih berapa tahun, bulan, pekan, hari, jam, menit, detik lagi
kontrak ini berlaku? Jangan-jangan tinggal 2 hari? Ahhh masak sih? Atau
jangan-jangan tinggal 2 menit lagi? Allah yang Maha Tahu.
Jangan
sampai kita seperti Pak Joni yang tidak memiliki tabungan untuk masa habis
kontrak. Jangan sampai. Semoga kita tetap bahagia meski habis kontrak
telah datang menyapa. Sudahkah kita mempersiapkan? Miris kadang, ketika kita
lebih banyak mempersiapkan kebutuhan dunia dari pada kebutuhan yang kekal esok
di akhirat sana. Tak sedikit dari kita yang membuat todo list jadwal yang musti
kita lakukan hari ini. Seperti bertemu si A, B, C, menyetlika, mencuci,
belanja, ngerjain ini itu dan sebagainya. Tidakkah kita terlintas membuat todo
list untuk bekal habis kontrak kita?
Misalnya
mengelis sholat sunah yang musti dan harus kita kerjakan, hafalan kita, tilawah
kita, dzikir kita dan amalan-amalan lain yang mampu kita investasikan paska
habis kontrak? Jika belum, mari perbaiki. Jangan hanya duniawi yang kita kerja,
tetapi surgawi yang harus selalu ada
dalam benak dan hati kita. Jangan sampai kita merugi dan menyesal tatkala tahu
kita tidak memiliki satupun investasi yang mampu kita tanam paska habis
kontrak.
Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Q.S 4: 134
Semoga
kita tergolong hambanya yang memiliki investasi baik paska habis kontrak.
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan
Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka
berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami
tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas
punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu. Q. S :
6:31
Comments
Post a Comment