Posts

BOTAK

       Malam itu si Alyd sedang ngajarin Matematika si adik (emang bisa?? Nilai loe aja ndak pernah 10, jangan kan 10 lulus aja udah sukur ^_^) pasalnya sejak kecil Alyd sangat anti dengan pelajaran yang berbau angka. Baginya melihat angka layaknya melihat moster yang hendak menerkamnya. Oleh karena itu nilai matematika, akuntansi, statistika, dan mata pelajaran yang ada banyak angkanya pasti ancur. Beda halnya dengan kakaknya yang selalu juara dalam bidang perangkaan. Makanya sang Abah selalu membanggakan dan membandingkannya dengan sang kakak yang selalu sempurna dalam pelajaran yang berbau angka. Karena itu si Alyd ingin menunjukkan pada Abah bahwa dia mampu walaupun ancur dalam perangkaan setidaknya berani ngajarin adek (jelas aja berani, orang kelas 3 SD, paling juga tambah, kali, bagi hehehehe).        “Nih kerjain” perintah si Alyd pada si Adik. Sambil manyun si Adik meraih kertas dari Alyd. Sejam kemudian si adik mengembalikan kertas itu pada Alyd.        “Kok cepe

BIJI PEPAYA

Hari itu si Alyd bersama adiknya sedang mempunyai proyek besar yaitu meneliti biji pepaya yang konon santer terdengar dari mulut ke mulut dapat menghitamkan rambut dan menghilangkan uban. Untuk itu Alyd memerlukan stok biji pepaya yang cukup banyak.        “Dik kata Emak cari biji pepaya ya? Buat apaan sih” tanya si Abah penasaran. Alyd nyengir dengan khasnya.         “Untuk penelitian Bah, kata ibu-ibu rempong dijalan-jalan tuh biji pepaya bisa menghitamkan rambut dan menghilangkan uban Bah, kira-kira cari dimana ya Bah?” tambah si adek dengan semangatnya. Abah ikutan mikir.        “Coba ke rumah pak Ujang dik sapa tau ada”        “Emang pak Ujang jualan biji pepaya ya Bah?”        “Ndak jualan semen!!” kata Abah geram.        “Trus kenapa Alyd suruh kerumah pak Ujang dong?? Alyd kan butuh biji pepaya bukan semen Bah!” Emak yang mendengar cekikian. Sementara si abah semakin geram dengan tingkah putri bungsunya ini.         “Mana ada   Abah yang mau menjerumu

SI BADRUN

       Pagi itu si Alyd disuruh mbak untuk ngantar si adik Crystal Brilliyan Aulia Risda ke sekolah. Daripada dirumah tak ada kegiatan akhirnya si Alyd pun mengiyakan. Motor di stater Breeemmmm... si Alyd mulai pasang kuda-kuda memasukkan gigi motor ke angka 2. Nggeeeeeng...motor melesat jauh. Setelah 15 menit. “Siiiiiiitttt” si Alyd menekan rem dengan cakramnya.        “Keyen.....” kata Si Crystal dengan suara kas pelonya. Alyd mrigis dan berkata “Tantenya siapa dulu dong” dengan sombongnya.        “Tante tunggu di luar aja ya, jangan pulang dulu pokoknya” kata si Crystal kecil.        “Biasanya ibuk nunggu di luar juga ya dik?”.        “Iya tate (tante.red)” jawabnya kemudian masuk ke kelas. Akhirnya si Alyd nunggu di kursi bawah pohon beringin. Si Crystal baru berumur 2 tahun dan sekarang sedang menempuh Paud A. Sambil menunggu adek,   Alyd mengeluarkan buku yang sudah ia persiapkan dari rumah (buku?? komik kali? hehehe). Tiba-tiba ada sosok tubuh mungil menghampiri