THE POWER OF SHOLAWAT : Dapat Laptop Hanya Modal Sholawat
Tak perlu saya jelaskan panjang lebar tentang keutamaan sholawat, banyak yang sudah tahu bahwa ada ribuan bahkan lebih manfaat ketika kita mengamalkan yang namanya sholawat. Mulai dari dimudahkan riski, jodoh, kesehatan, dan masih banyak lagi.
"Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat dan menghapus darinya sepuluh dosa" (H.R Ahmad)
Keren gak tuh Allah sholawat buat kita? Allahuakbar!
Yaps, izinkan
saya membagikan pengalaman sholawat journey saya kali ini. Bismillah semoga
tidak termasuk dalam kategori menyobongkan diri. Saya berharap tulisan ini mampu menyemangati
teman-teman untuk mencintai sholawat dan mendawamkan sholawat. Saya ingin banget sholawat ini dijadikan identitas, pakaian, serta pembeda dari yang manusia pada umumnya. Tentu semoga tulisan sederhana ini mampu menjadi penghalang saya masuk ke neraka jahanam. aamiin.
Ok, Let's go... enjoy reading...
Saya bukanlah
terlahir dari keluarga berada. Babe dan emak adalah seorang petani yang tak lulus SD. Bagi sebagian orang laptop adalah barang
biasa yang bisa dibeli kapan saja. Namun tidak bagi saya. Laptop adalah barang
mahal yang untuk memilikinya harus ada kerja keras dan perjuangan.
Saya ingat ketika
masih kuliah dulu, awal-awal semester satu saya belum memiliki laptop. Untuk
mengerjakan tugas kuliah saya harus meminjam laptop teman sekamar saya. Ya,
saya harus merelakan jam tidur berkurang untuk mengerjakan tugas, karena menunggu teman saya tidur dulu, menunggu dia juga selesai mengerjakan
tugas. Tak jarang saya juga ke warnet untuk sekedar mengetik atau mencari bahan
untuk nugas. Itupun kalau saya memiliki uang lebih. Maklum uang saku sangat
terbatas.
Hingga semester 3
saya baru memiliki laptop itupun hasil panen emak dan babe ditambah pinjaman
dari uang tetangga. Saat itu harga laptop impian saya sekitar 6jutaan. Untuk jumlah uang segitu mana mampu saya dapatkan.
Saya masih ingat saat itu hari kamis, pulang kuliah saya bersama teman saya Lia namanya, pergi ke Hitech Mall untuk mencari laptop yang paling murah dan tentu harganya sesuai dengan uang yang saya miliki saat itu. Saya hanya memiliki anggaran 2juta saja. Alhasil saya harus mengubur hidup-hidup memiliki laptop impian.
Setelah muter-muter dapatlah netbook axio pico
berwarna hijau. Awalnya harga 2.500an lebih dikit, setelah nawar dengan extrim
(dikira beli cabe kali ya ditawar? Dasar bakat emak-emak hahaha) dapatlah harga
2.310. Terang saja uang saya kurang. Saya dan Lia mengecek semua kantong yang ada, kantong baju, tas, rok semua saya cek, barangkali ada rejeki dadakan. Hahaha ngimpi. Allah huakbar. Sempat
menyerah dan membiarkan urat malu terpapang nyata. Sudah nawar ekstrim pisan
gak jadi beli. Gilani. Ngisin-ngisini hahaha.
Bukan teman
namanya jika tidak menguatkan. Lia mengajak saya ke toilet. Kami keluarkan semua
barang yang ada ditas. Lia bawa uang seratus ribu. Sementara saya 2.000.000 dan
masih kurang 210. Saya masih ingat saat mau berangkat tadi saya mengambil
seluruh isi celengan yang semalam saya bongkar. Pas 210 jumlahnya. Akhirnya
kami tata uang tadi dengan rapi. Kami melobi dan meminta izin kepada mas-mas
sales karena membayar dengan uang recehan. Malu? Sejujrunya iya, masuk ke Mall
segede itu bayarnya pakai uang 500-an koin pisan. Untuk koinya bersih-bersih gak
ada yang bekas dipakai kerokan. Hahaha.
Bayangkan 2.310.000, Dua Juta uang seratus dan limapuluh ribuan, seratus ribu pecahan receh sepuluh, lima ribu, dan dua ribuan, sementara sisanya koin lima ratusan. wkwkkwwk sungguh gilani.
“Habis bongkar
celengan ya mbak?” tanya masnya
Kami berdua hanya
tersenyum dan sekali lagi bilang maaf. Alhamdulillah masnya mau dan menerima
uang kami. Alhamdulillah netbok didapat masih dibonusi mouse dan kipas. Sekali
lagi alhamdulillah. Keluar dari mall saya berikrar dan berjanji bahwa saya
harus segera balik modal dengan laptop ini. Bagaimanapun caranya pokoknya uang untuk
beli tadi harus segera kembali. Tak selang lama alhamdulillah uang 2310 kembali
melalui event - event kepenulisan dan freelence nulis yang saya ikuti. Itu
artinya saya bisa nyaur hutang Lia dan mengembalikan uang nya emak dan babe.
Doa saya semoga emak dan babe gak mau uangnya diganti, dan benar alhamdulillah emak gak mau dikembaliin uangnya, hahahah dasar anak gak tau diri.
Singkat cerita.
Laptop yang penuh cerita onak duri dan perjuangan itu kini raib. Sudah tak bisa
lagi digunakan karena usianya yang sudah tak muda lagi. Kayak yang punya, hahaha. Untuk membukanya saja
memerlukan waktu beberapa puluh menit. Lemot kayak yang punya lagi hahah. Saya butuh
laptop lagi yang lebih baik speknya dan tentu lebih mantap. Lagi-lagi uang saya
belum cukup. Tiap kali menabung dan hampir bisa untuk membeli ada saja halangan
dan rintangannya.
Kemudian saya mendengar ceramah salah satu ustadz kalau mau apa - apa disholawatin aja. Kalau bisa beli - beli pakai sholawat kenapa gak dicoba? Ibara kalau ada yang bisa dibeli gak pakai uang, kenapa masih maksa pakai uang?
Kemampuan kita memang
terbatas, tapi tidak untuk Allah
Akhirnya sejak saat itu saya rutin sholawat 100x setiap hari. Lama sholawat tak juga dapat laptop. Awalnya saya putus asa ditengah jalan.
"Ah mboyak, yowes gak oleh laptop yowes"
Tapi Allah kembali menampar saya. Hal-hal yang tidak saya inginkan justru
Allah kasih. Dulu saya pengen banget punya usaha, punya brand sendiri tiba-tiba
Allah mudahkan dengan hadirnya camelahijub meski saat ini masih vakum hahahah.
Dulu salah satu
impian terbesar saya adalah jadi seorang dosen. Alhamdulillah Allah kabulkan
meski hanya dosen D1-D2 di sebuah kampus vokasi di kota kelahiran saya.
Dan benar adanya, Allah selalu menepati janjinya. Bahkan caranya sangat unik, romatis dan WOW. Saya baru sadar ketika saya menulis tulisan ini. Keinginan itu terwujud. Doa saya terkabul. Laptop yang saya inginkan sudah
saya pegang sejak sepekan setelah saya sholawat dan saat ini saya baru
menyadarinya. Astagfirullah.
Terkadang memang, kita sering terlena dengan nikmat yang sudah didepan mata karena angan yang tak ada habisnya.
Ya, saya adalah seorang operator dapodik di SMPIT HARUM dengan difasilitasi laptop ASUS Putih core i5, ber-RAM 4GB dan HDD 1 TB. Memang ini laptop sekolah tapi siapa yang bikin laptop ini selalu saya bawa bahkan memudahkan segala aktifitas dan kerjaan saya? ALLAH. Memang ini bukan sepenuhnya milik saya. Namun siapa yang ngebuat seakan-akan ini milik saya pribadi karena setiap hari selalu ada di tas saya? Sekolah memberikan fasilitas laptop untuk memudahkan pekerjaan saya. Otomatis saya tidak perlu membeli laptop baru untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang lain. Allah meminjami laptop sekolah ini karena tahu saya belum mampu membelinya. Hehehe.
Alhamdulillah, Alhamdulillah. Berbagai aktifitas dan pekerjaan saya termudahkan semenjakan ada Asus A456U hingga saat ini saya menulis artikel ini. Alhamdulillah.
Jadi, bagaimana
pengen sholawat juga? Masih banyak hal-hal yang saya dapatkan buah dari
sholawat. Kapan-kapan saya tulis lagi ya, insyaallah semoga Allah mengizinkan. Semoga
bermanfaat. Mari sholawat agar hidup makin nikmat.
Salam,
Dyla Aerchy
Terimakasih ya untuk informasinya,
ReplyDeleteJika berkenan, ditunggu kunjungan baliknya ke : Laptop yang Cocok untuk Programmer atau Toko Komputer Online
terimakasih telah mampir di blog ini, semoga usahanya laris dan berkah selalu kak
Delete