Tentang Mencintai
Membahas
tentang cinta memang tidak ada habisnya. Apalagi membahasnya dengan mereka yang
sedang menggebu merasakannya. Jatuh cinta. Seperti yang saat ini kamu rasakan. Wajahmu terlihat
bimbang. Aku jadi sedikit tak tega melihatnya. Iya sedikit, kalau banyak takut
disalah artikan. Bagaimana tidak kita ini sejenis. Jika lelaki terlalu
berlebihan dalam memberikan perhatian takutnya aku atau bahkan kita
direhabilitasikan. Haha.
“
Bolehkah aku mencintai bukan karena Allah?”
Benar
dugaan ku kamu sedang jatuh cinta saudara. Lucu sekali manusia sekelas dirimu
mampu luluh dengan makhluk bernama wanita. Aku kembali penasaran wanita mana
yang sudah berhasil membuat mu seperti ini?
“
Aku mengajak mu kemari bukan untuk jadi patung” kamu memprotes diam dalam
penasaranku.
Aku
tertawa. Iya baru beberapa menit tadi kamu menculik manusia cungkring dari
kosnya. Yang kata mu, aku ini orang kepercayaan. Ah, kadang kau berlebihan
dalam menilaiku.
“
Lantas atas dasar apa kamu jatuh cinta?” tanya ku penasaran padanya.
“
Cara dia menjaga kehormatannya”
Mulut
ku terkunci mata ku terbelalak. Kaget bukan main mendengar jawabanmu. Manusia
berambut gondrong yang nota bene jarang keramas bahkan mandi. Hobinya naik
gunung. Tiap malam kopi hitam dan angkringan tak penah absen di sambangi sedang
jatuh cinta pada wanita yang katanya karena caranya menjaga kehormatannya.
Malaikat mana yang merasuki mu saudara?
“
Apa aku sedang gila? Mencintai gadis yang jelas-jelas jauh dari kelas kehidupan
ku? Arrggg… aku sedang tidak waras Fan”
Aku
terbahak melihat wajah tak beraturanmu. Ternyata manusia seperti anda bisa juga
jatuh cinta juga.
“
Wanita mana yang berhasil mencuri hatimu, Ru?”
“
Aku melihatnya di stasiun Tugu, wanita berjilbab merah maron yang tak mau ku
ajak salaman untuk sekedar ucapan terimakasih karena berhasil menemukan dompet
kulit ku”
“
Kamu tahu dia siapa?”
“
Siva namanya, alumni kampus keguruan di kota Malang, terakhir yang ku tahu dulu
dia aktif di lembaga keagamaan difakultasnya”
Hening.
“
Kamu yakin hatimu telah tertawan, atau sekedar kagum semata?”
“
Kamu tidak lihat, gondrong sengaja ku lepas, celana robek engaja ku
musiumkan, dan juga aktifitas tak berfaedah sedikit demi
sedikit ku tinggalkan (rokok)”
“
Jangan berubah jika bukan karena Tuhan, hasilnya akan menyakitkan, kamu pasti tahu
apa maksud ku bukan?"
Kamu
terdiam seperti memikirkan sesuatu.
“
Aku tahu itu, tapi satu yang ku yakini, mungkin ini cara Tuhan untuk meluruskan
hidupku. Melalui Siva, tenang, niat yang awalnya karena Siva sekarang sudah
mulai kutata, aku memang serius pengen hijrah, jika pada akhirnya aku mampu
mendapatkan Siva itu hanya sebagai hadiah, jika tidak aku tentu akan tetap
berterima kasih padanya”
Sepertinya
teman ku yang satu ini benar-benar jatuh cinta. Luar biasa racun cinta. Anak
berandalan seketika berubah menjadi anak pesantrenan.
“
Tentang mencintai bukan karena Allah tadi, aku rasa sah-sah saja” aku
melanjutkan diskusi.
Kamu
tersenyum. Ternyata hijrah mu sudah lama, dan aku baru mengetahuinya. Aku ini
bagaimana, sebagai sahabat terlalu sibuk dengan urusan ku sendiri padahal
menurut mu aku ini orang kepercayaan. Ah, orang kepercayaan macam apa aku
ini. Jujur aku akui Aku kalah kali ini.
Hijrah mu luar biasa spekta.
“
Apa nanti Allah tidak akan marah atau bahkan cemburu jika cinta ku terbagi dengan dia, Fan?”
“
Aku rasa tidak akan, cinta itu proses menumbuhkan keimanan. Jika alasamu mencintai
Siva karena cara dia menjaga kehormatannya menjadi sebab kecintaanmu pada
Allah. Aku rasa itu sah sah saja”
Allah tidak akan marah. Dia tidak
sejahat yang kau fikirkan .
“
Cinta yang menumbuhkan keimanan” mantan brandal itu mengulang kalimat ku.
Dia
tersenyum, sepertinya hatinya mantap untuk meminang gadis penawan hatinya.
“
Trimakasih ustadz Ifan, besok aku akan ke Ngawi menemui calon mertuaku”
“
Pede sekali kamu menyebut mertua diterima saja juga belum pasti” ledek ku.
Seruputan
kopi pahit menjadi penutup obrolan kami malam ini. Iya kopi ini tak seperti biasanya
sangat pekat dan pahit. Sepahit rasa ku malam ini.
Kamu tahu Biru Putra Anggara sejujurnya hatiku remuk mengetahui rasamu pada Siva. Karena Aku juga jatuh cinta padanya….
#serialrasa #cerita #siva,biru,danIfan
Comments
Post a Comment